Saya malu sebetulnya menuliskan kalimat-kalimat Imam tentang pendidikan anak. Saya 99% tidak mengamalkannya. Saya tuliskan beberapa. Semoga Allah melepaskan akibat dari tidak mengamalkan apa yang disampaikan dari saya. Berikut beberapa kalimat dari Imam as.
0 Comments
Allahumma Shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad
Mengapa Shalawat? Lima hal ada dalam shalawat. Pertama, “Allahumma” adalah mengesakan Allah Ta’ala, ini prinsip tauhid. Kedua, “shalli ‘ala Sayyidina Muhammad” adalah kesaksian kenabian Rasulullah Saw. Ini adalah nubuwwah. Berkaitan dengan metode tafsir kita sekarang, atau metode mengajarkan tafsir kita sekarang, beberapa waktu yang lalu di UIN diadakan seminar dan training untuk para dosen tafsir seluruh Indonesia. Mengenai metode pengajaran tafsir. Dan yang diundang untuk berbicara di situ adalah Ustadz Quraish Shihab, dan saya sendiri.
Bapak-bapak dan ibu-ibu, sebenarnya agak berat saya memikul amanah untuk menjelaskan tafsir Al-Quran karya Sayyid Hussain Fadhlullah, terutama di hadapan para habaib dan kawan-kawan yang mungkin lebih mendalam pengetahuannya tentang tafsir ketimbang saya. Tetapi karena ini adalah sebuah amanah yang diberikan kepada saya, maka saya jalankan. Oleh karena itu saya ingin sebagian besar dari pengajian kita sekarang ini dikhususkan bagi bapak-bapak dan ibu-ibu. Kita akan belajar bersama-sama.
Mereka ingin hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahayaNya meskipun orang-orang kafir benci.
Lima puluh tahun setelah jasad Rasul dibaringkan di samping Masjid Nabawi, Dunia Islam telah terbentang meliputi hampir setengah bumi. Gembala-gembala unta kini berpesta di istana-istana. Mereka telah menaklukkan Romawi dan Persia. Suara azan bergema sejak dari kota lama Aleksandria di Mesir sampai dusun-dusun kecil di Azerbaijan. Berkat perjuangan Muhammad Rasulullah, orang-orang Arab yang miskin kini menjadi penguasa dunia. Bangsa yang semula terasing di Sahara sekarang menentukan sejarah umat manusia.
Kang Jalal, panggilan akrab Jalaluddin Rakhmat, memiliki keistimewaan tersendiri dalam mengartikulasikan ide-idenya. Beliau bukan hanya begitu fasih membungkus wacana-wacana keislaman secara ekspresif-inspiratif, tapi juga sangat artikulatif-komunikatif. Barangkali karena salah satu kompotensinya dalam bidang ilmu komunikasi, nyaris semua tulisan-tulisannya begitu komunikatif. Ketika membaca tulisan-tulisan Kang Jalal, seakan-akan kita sedang berdialog secara langsung dengan beliau. Seakan-akan kita tengah berhadap-hadapan langsung dengan penulisnya. Seakan-akan kita sedang diajak ngobrol secara langsung oleh Kang Jalal. Tapi bukan sembarang obrolan, melainkan obrolan yang mencerahkan nalar.Sebentar lagi, kaum Muslimin akan memperingati Hari Raya Kurban, Idul Adha. Pada musim-musim ketika kambing dan sapi ramai diperdagangkan, pada saat yang sama ramai juga beredar hadis-hadis tentang keutamaan berkurban. Sebagian muballigh menyampaikan bahwa binatang ternak yang kita kurbankan akan membantu kita dalam menyeberangi shirath di hari akhir nanti. Terlepas dari makna batiniah ibadah kurban, saya ingin menyoroti isu tentang kurban kolektif.
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad Saya sering bertanya pada murid-murid saya, apa yang membuat manusia istimewa? Jawaban yang paling sering muncul adalah kemampuannya untuk berpikir, untuk menyelesaikan masalah. Saya menyingkatnya menjadi kemampuan memberikan makna. Dalam bahasa Ustadz Jalal yang kini menjadi tema tahunan di sekolah-sekolah Muthahhari: kemampuan manusia merangkai cerita. “Sects and Errors are synonymous. If you are a peripatetic and I am a
Platonist, then we are both wrong, for you combat Plato only because his illusions offend you, and I dislike Aristotle only because it seems to me that he doesn’t know what he’s talking about.” —Voltaire, Philosophical Dictionary. |
Rasulullah saw bersabda:“Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.” Tema
All
Arsip
November 2019
|